Headlines News :
Home » » Nafkahkan Sebahagian Harta yang Kamu Cintai

Nafkahkan Sebahagian Harta yang Kamu Cintai

Written By Unknown on Jumat, 04 April 2014 | 18.39

Suatu ketika, saat panen kurma tiba, para penduduk Madinah hiruk pikuk mengumpulkan hasil kurma yang mereka miliki. Mereka memiliki kebiasaan untuk mengambil ranting berisi kurma yang matang. Mereka meletakkan kurma matang itu di seuatas tali yang diikatkan pada dua tiang masjid Nabawi.
Para sahabat Muhajirin yang fakir akan memakan dari kurma yang telah disedekahkan oleh para sahabat Anshar yang sedang panen kurma. Namun beberapa orang dari Anshar ada yang mengikutkan kurma dengan kualitas lebih rendah untuk diletakkan di tali tersebut. Mereka mengira bahwa hal itu diperbolehkan.
Lalu Allah mengingatkan mereka, Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Al Baqarah: 267)
Sahabatku, di antara kita ada yang mungkin melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Anshar yang diingatkan Allah. Sebagian dari produksi yang tidak laku bingung mau kita apakan. Maka muncullah ide untuk memberikan sisa produksi tersebut kepada mereka yang membutuhkan dengan menginfakkannya.
Sebagian kita mungkin menganggap daripada nganggur, ya lebih baik dimanfaatkan. Hal ini memang sering dipandang sepele. Sebagaiman sahabat Anshar ketika itu, kurma kualitas dua dan tiga dijual harganya rendah, dimakan juga tidak terlalu enak. Daripada mubadzir, ya lebih baik diinfakkan?
Allah memerintahkan kita untuk berinfaq dengan sesuatu yang terbaik, yang kualitas prima, bukan sisa. Dan apabila dengan yang sisa saja tidak diperkenankan apalagi dengan harta yang haram. Tentu saja hal tersebut tertolak.
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya”. Ibnu Abbas menjelaskan tentang potongan ayat ini sebagaimana bila engkau memiliki hak yang sama ketika engkau jual beli. Relakah engkau membayar untuk barang yang tidak setara nilainya? Tentu saja kita tidak setuju.
Bila engkau saja tidak bersedia untuk mendapatkan barang kualitas dua, bagaimana dengan Allah yang lebih berhak atas harta kita? Dan benarlah firman Allah, Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. (Ali Imran: 92)
Di penghujung ayat, kita diingatkan bahwa Allah Maha Kaya, bukan Ia yang membutuhkan sedekah yang terbaik. Sebaik atau seburuk apapun sedekah, infaq atau pemberian kita, tetap saja Allah maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari manusia. Ketaatan dan keikhlasan kitalah yang sampai kepada Allah. Dan tujuan infaq itu adalah agar jarak kaya dan miskin semakin berkurang.
Ini adalah ujian keimanan dari Allah, apakah kita benar-benar yakin dengan janji-janji Allah? Yakinkah kita dengan takdir Allah bahwa rezeki kita telah dicantumkan? Dan ketika Allah mengajakmu berinfaq dengan apa yang terbaik, apa jawaban imanmu?
Wallahu A’lam
http://zakatcentersby.wordpress.com/2012/09/28/barang-kw-2-harga-kw-1-mau/
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SEDEKAH BARANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger